Senin, 09 Mei 2011

Oleh-Oleh Kisah Pilu TKW dari KM Labobar foto

Pukul 09.00 WIB pagi di suatu hari pada tahun 2009, dengan menggunakan seprai sebagai tali, Dede Kornelis (28) memanjat jendela rumah majikannya di Jeddah, Arab Saudi. Dede hendak kabur dari rumah majikannya karena tidak tahan dengan perlakuan yang diterimanya.

"Saya sering dipukul dan saya dikunci di dalam kamar sehingga tidak bisa keluar," ujar Dede saat baru saja tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (4/5/2011).

Dede bersama 2.349 TKI lainnya menumpang KM Labobar untuk kembali ke tanah air dari Arab Saudi.

Cerita Dede tidak sampai di situ, sebelum melarikan diri, Dede bekerja dengan seorang majikan Arab selama 1,5 tahun. Selama waktu tersebut, Dede mengaku tidak pernah diberikan makanan secara layak, apalagi gaji.

Didorong oleh rasa lapar yang teramat sangat, Dede terpaksa mencuri roti kecil milik majikannya yang berada di atas meja. Apes, sang majikan mengetahui ulah Dede dan langsung memarahi dan menyiksa pria asal Purwokerto itu.

"Saya langsung ditarik ke WC dan mulut saya diberi selang dan dimasukkan ke dalam selang itu air keran dan saya harus minum itu," tutur Dede yang tak kuasa menahan air matanya.

Pernah juga suatu ketika, sang majikan tidak mengirimkan surat yang ditipkan Dede untuk keluarganya. Surat itu dibuang majikanya ke tong sampah.

"Surat saya bahkan diludahi di dalam tong sampah," kata Dede.

Berapa uang yang dibawa Dede yang tersisa saat sampai di Jakarta pukul 04.30 WIB pagi tadi? Dari hasil bekerjanya di tempat yang jaraknya ribuan kilometer dari tanah asalnya itu, Dede hanya membawa uang Rp 15.000.

"Hanya tinggal ini uang saya," ujarnya.

Jainatun (42) juga memiliki nasib setali tiga uang dengan Dede. TKW asal Jawa Timur ini dibuang majikannya di daerah Hijar, Arab Saudi.

"Saat itu saya hanya membawa sebuah tas kecil dan sebuah alquran," jelasnya.

Jainatun berkisah pernah diikat dan dikeroyok keluarga majikannya. Dia bahkan dipanggil 'majnun' yang dalam bahasa Indonesia berarti gila.

Dirinya pun sempat 'disewakan' oleh majikannya ke rumah-rumah tetangga sekitar. Getirnya, uang kerja keras Jainatun tidak ditilep sang majikan.

"Saya pulang ke Indonesia hanya membawa baju yang saya pakai dan sebuah tas kecil. Saya tidak ingin kembali ke sana lagi," jelasnya.

Jainatun menyebutkan, banyak TKW asal Indonesia yang bernasib sama dengan dirinya. Selain tidak menerima gaji, banyak yang mendapatkan perlakuan kasar, pelecehan seksual, hingga pembunuhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar